Novel
Judul : Dear, Imamku
Penulis : Mellyana
Penerbit :
Andalusia
Tahun Terbit :
Cetakan Pertama, Juli 2018
Jumlah Halaman : 302 Halaman
ISBN : 978-602-5508-40-0
Cinta monyet, kisah
asmara remaja ketika sekolah memang asyik untuk diceritakan. Ada yang langgeng
sampai menikah namun ada juga yang harus kandas karena berbagai alasan. Cinta
masa remaja kebanyakan didasarkan kesenangan semata. Belum berpikir kedepan:
rumah tangga, mengasuh anak dll. Kisah mereka masih sekedar jalan bareng,
nonton bareng, makan bareng, belajar bareng pokoknya semua yang intinya untuk
senang-senang saja. Namun kisah Alsya dan Haris di novel Dear, Imamku berbeda
dengan kisah pada umumnya.
Haris, seorang
dokter berusia 28 tahun yang tertarik dengan Alsya, anak kelas dua belas
berusia 18 tahun. Alsya yang dipaksa ibunya untuk pergi ke dokter, karena demam
yang tidak kunjung turun. Gadis yang sangat takut jarum suntik itu selalu
memperingatkan sang dokter kalau dirinya tidak mau disuntik. Namun, sang dokter
tetap saja menyuntiknya. Alsya marah-marah dengan tindakan yang dilakukan sang
dokter. Dia menuntut pertanggung jawaban atas tindakan dokter tersebut. Sebagai
bukti tanggung jawab, sang dokter menyerahkan KTP nya dan bersedia dihubungi
kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pertemuan yang tidak disengaja ini
berhasil melumerkan es yang ada di hati Haris. Hati yang selama ini beku kini
menghangat setelah pertemuan dengan gadis itu.
Haris langsung
sigap menemui Surya, papanya Alsya. Dia datang seorang diri dengan niat untuk
melamar Alsya. Awalnya Alsya menolak karena dia menganggapnya aneh, tiba-tiba
datang langsung melamar tanpa ada pacaran. Namun setelah Mila membantu
menjelaskan kepada Alsya bahwa itu cara yang benar menurut Islam, maka Alsya
mau menerimanya.
Bukan hal yang lumrah untuk usia SMA berbicara
tentang pernikahan. Pendekatan Haris butuh perjuangan berat, apalagi cara
mendekati Haris yang berbeda dengan orang kebanyakan. Tidak mudah bagi Alsya
untuk menerima Haris. Caranya yang dianggap kolot sering membuatnya
uring-uringan. Selama masih pendekatan / belum menikah Haris membuat
kesepakatan; Alsya nggak boleh duduk dibangku depan ketika satu mobil, nggak
ada sapaan sayang-sayangan, nggak boleh saling menyentuh. Kesepakatan itu berat
bagi Alsya. Namun Mila selalu membantu Alsya dan Haris dalam menghadapi konflik.
Karna Mila setuju dengan cara Haris mendekati Alsya. Pendekatan bukan untuk
pacaran, namun menikah. Mila ingin Alsya menjadi lebih baik, dengan hidup
bersama Haris, Mila yakin kalau Alsya bisa berubah. Karena Haris orang yang
taat beragama dan bertanggung jawab.
Suatu ketika ada
konflik antara Haris dan Alysa yang tidak bisa dihindari, Mila pun gagal
meredamnya. Kemarahan Alsya memuncak. Konflik-konflik sebelumnya yang bisa
Alsya mengerti, namun kali ini meledak. Kemarahannya nggak bisa ditahan. Haris
ditodong, “Sekarang Alsya kasih kesempatan terakhir untuk Ka Haris. Kalau Kakak
memang cinta sama Alsya, ungkapin kepada Alsya saat ini juga. Kalau tidak,
lebih baik pernikahan ini kita bataklan.” Haris balik menembak “Lebih baik kita
menikah malam ini.” Skak mat dari Haris, “Malam ini atau tidak akan pernah?”
Kisah Haris dan
Alsya tidak pernah sepi dari konflik. Setelah mereka menikah pun konflik selalu
ada. Ada pihak ketiga yang tidak ingin melihat mereka bahagia. Dendam dan patah
hati yang mengusik pihak ketiga untuk menghancurkan Haris dan Alsya. Serangan
pihak ketiga yang begitu massive sampe membuat Alsya meregang nyawa. Kisah
lengkapnya bisa membaca novel Dear,
Imamku.
Kelebihan novel
Dear, Imamku: Bahasa yang digunakan ringan dan tidak terkesan menggurui. Sehingga
pesan bisa tersampaikan secara halus.
http://elfathsnote.blogspot.com/2019/02/dear-imamku.html

Komentar
Posting Komentar